Satulagi tokoh otomotif meninggalkan kita semua. Soeparto Sujatmo (68 tahun) menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Siloam, Lippo Karawaci, Sabtu (12/3) pukul 01.35 WIB. Mantan Direktur Teknik PT Timor Putra Nasional dan Sekjen PP IMI ini meninggal setelah hampir 2 tahun dibelit komplikasi penyakit di tubuhnya.
Di hadapan ketiga anaknya, dan sang istri Novi (asal Jepang), Om Parto, begitu lelaki ini biasa disapa, sempat membisikkan sesuatu sebelum detik-detik terakhir. "Papa sempat berucap minta anak-anak akur dan disuruh rawat mobilnya. Gak gitu jelas mobil yang mana, soalnya waktu papa udah payah banget. Tapi feeling saya mobil yang papa bikin kali ya," ujara Ayako Kusumawardhani, anak pertama dari 3 anak Om Parto. Anak kedua dan ketiganya yakni Sunny TS (pembalap turing) dan Dewi.
Almarhum memang tengah merancang mobil buatan sendiri yang murah dan cocok di Indonesia sebelum jatuh sakit. Mobil dengan kapasitas mesin 600 cc itu menjadi maskotnya. Sayangnya sebelum mobil itu banyak dipublikasikan, Om Parto dipanggil Sang Ilahi.
Tampak sanak saudara, handai taulan, komunitas balap hingga sejumlah mantan pejabat negara mengiringi hingga ke pemakaman terakir di Karet Bivak, Jakarta Selatan, Sabtu (12/3) pukul 14.00 WIB. Tinton Soeprapto, sang adik, tampak sibuk dalam liang kubur hingga membuka tali kafan di kepala sebelum dikuburkan.
"Kita kehilangan tokoh otomotif, mantan sekjen PP IMI, yang sangat setia dengan dunia otomotif. Integritas dan upayanya memajukan dunia balap layak diteladani kita semua," ujar Juliari Batubara, Ketua Umum PP IMI di Karet Bivak.
Helmy Sungkar masih teringat betapa almarhum sangat peduli terhadap urusan safety. "Sekitar 20 tahun lalu bersama saya ingin mengembangkan helm merek Arai di Indonesia. Namun kemudian tak terlaksana karena kita tak hanya ingin menjadi tukang jahit, tetapi produsen. Almarhum Om Parto memperhitungkan hal detail seperti itu," ungkap Helmy.
Selamat jalan Om Parto, kami akan mengenang karya-karyamu.
(otosport.co.id)